Sabtu, 21 November 2015
fadly's note: PENDEKATAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN
fadly's note: PENDEKATAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN: KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kehendak-Nya lah kami masih dapat menyel...
fadly's note: PROPOSAL BANTUAN DANA BANTUAN PENYELESAIAN STUDI
fadly's note: PROPOSAL BANTUAN DANA BANTUAN PENYELESAIAN STUDI: PROPOSAL BANTUAN DANA BANTUAN PENYELESAIAN STUDI Oleh : MOH. FADLI A 241 11 075 PROPOSAL PERMOHONAN DANA BANTUAN STUDI AK...
PROPOSAL BANTUAN DANA BANTUAN PENYELESAIAN STUDI
PROPOSAL
BANTUAN DANA BANTUAN PENYELESAIAN STUDI
Oleh :
MOH. FADLI
A 241 11 075
PROPOSAL PERMOHONAN DANA BANTUAN STUDI AKHIR
Dalam
rangka penyelesaian studi akhir
Untuk
memperoleh gelar Sarjana (S1) Pendidikan Fisika
Jurusan
Pendidikan MIPA
Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas
Tadulako
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2015
Palu, 24 Agustus 2015
Lampiran : 1
(satu) Bundel Proposal
Perihal : Permohonan
Bantuan Dana Penyelesaian Studi
Kepada Y TH
: WAKIL KETUA DPRD Provinsi Sulawesi
Tengah
Di-
Tempat
Dengan
Hormat, Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama
: Moh. Fadli
Tempat Dan Tanggal
Lahir : Sioyong, 20 April 1993
Fakultas
: Keguruan dan Imu Pendidikan (KIP)
Jurusan : Pendidikan
MIPA
Prodi
: Pendidikan Fisika
Alamat
: Desa Parisan Agung Kec. Dampelas
Bersama ini Saya mengajukan permohonan kepada Bapak,
kiranya dapat memberikan bantuan dana dalam proses penyelesaian
studi perkuliahan yang sekarang Saya ikuti.Sebagai bahan pertimbangan
bersama ini Saya lampirkan :
1.
Proposal Bantuan Dana 1 Bundel
2.
Surat Keterangan Aktif Kuliah
3.
Foto copy Kartu Mahasiswa
4.
Foto copy Kartu Pembayaran SPP Terakhir
5.
Transkip Nilai
6.
Surat Keterangan Ekonomi Lemah.
7. Foto copy
Kartu Tanda Penduduk (KTP)
Demikian surat Permohonan Dana Bantuan
Penyelesaian Studi ini Saya buat, besar harapan Saya kiranya
Bapak dapat mempertimbangkan permohonan ini, dan atas perhatiannya Saya
ucapkan terima kasih.
Hormat
Saya
MOH. FADLI
PROPOSAL PERMOHONAN DANA BANTUAN
PENYELESAIAN STUDI
A. Landasan Pemikiran
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Salah satu prinsip penyelenggaraan
pendidikan adalah diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan tidak
diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia,nilai keagamaan, nilai
cultural, dan kemajemukan bangsa.dalam rangka mewujudkan prinsip-prinsip yang
terkandung dalam tujuan pendidikan nasional, maka perlu adanya peningkatan
pemahaman nilai cultural,dan kemajemukan bangsa dengan mengembangkan
kreatifitas mahasiswa, baik dalam proses pembelajaran etika dan estetika,
maupun dalam aktifitas pengembangan bakat, minat, dan kemampuan mahasiswa di
bidang kesenian.Melalui seni mahasiswa diharapkan mahasiswa mampu mengembangkan
kepribadiannya, agar memiliki integritas yang tinggi terhadap pelestarian dan
pengembangan kebudayaan nasional.Salah satu langka awal tercapainya cita-cita atau
keinginan adalah dengan cara merumuskan dan menentukan visi dan misi tentang
gambaran kehidupan atau keadaan yang kelak akan dijalani dan dihadapi
sebagaimanamestinya. Namun masih banyak dari kita yang tidak sanggup atau tidak
mampu untuk menggapai keinginan dan cita-cita tersebut. Oleh karena adanya
beberapa kendala yang menjadi penghalang utama dalam melaksanakan, menghadapi
dan menyelesaikan target atau visi dan misi tersebut sebaik-baiknya.Olehnya
itu, untuk lebih mempermudah dan mempelajari jalan kearah pencapaian cita-cita
dan harapan tersebut, maka seseorang harus menempu ilmu mulai dari pendidikan dasar sampai kepada perguruan tinggi dan
menyelesaikan program studinya sampai pada tingkat yang paling tingggi menjadi
langkah tahapan dalam pencapaian cita-cita dan haparapan tersebut.
B. Maksud Dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dalam pelaksanaan penyelesaian
studi diperguruan tinggi ini adalah sebagai berikut :
1. Menyikapi laju
perkembangan seni di Indonesia, disadari atau tidak, segala bentuk dan
jenis kesenian yang berkembang saat ini telah menambah khasana budaya di
bidang seni dan menjadi aset bangsa yang cukup berharga dengan tahap
mengedepankan kesinambungan, kelestarian dan pengembangan dari generasi
penerusnya. Dalam sejarah peradaban umat manusia, kesenian selalu ada
sebagai manifestasi jiwa kreatif Indonesia,hasilnya bisa berwujud dalam
lingkungan perguruan tinggi salah satupendukung melalui aktifitas pembinaan
mahasiswa yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di perguruan
tinggi yang telah ikut melestarikan dan megembangkan kehidupan
berkeseniaan di Indonesia ,khususnya di
wilayah mana mahasiswa berasal.
2. Pengembangan
potensi akademis dan kerangka berfikir ilmiah dalam lingkup studi
lingkungan kampus dan pengabdian kepada
masyarakat.
3. Menambah ilmu
pengetahuan untuk diterapkan dan dimanfaatkan bagi kepentingan masyarakat.
4. Memperoleh
gelar dan ijazah untuk dipergunakan sebangaimana mestinya.
C. Target Penyelesaian Studi
1.Mencapai atau mendapatkan gelar sarjana, sesui
dengan disiplin ilmu yang dihadapi.
2.memperoleh ijazah kesarjanaan dan almamater
tercinta Universitas Tadulako Palu
D. Tahapan Pelaksanaan Penyelesaiaan
Studi
Adapun tahap-tahap pelaksanaan
dan penyelesaiaan studi Saya yaitu :
1. Proses akademis
/ Perkuliahan, 6. Penelitian,
2. Pengabdian
kepada masyarakat (KKN), 7. Penyusunan skripsi,
3. Pra Penelitian, 8.
Ujian meja, dan
4. Penyusunan
proposal, 9.
Wisuda.
5. Seminar
proposal,
E. Lokasi dan Waktu
Adapun lokasi dan waktu untuk sekarang ini Saya sendiri
masih menjalani aktifitas dikampus (KKN) sebagaimana mestinya mahasiswa di
lingkungan kampus yakni Universitas Tadulako dalam masa target pencapaian
Strata 1 (S1), 4 tahun 5 bulan terhitung dari awal Agustus 2011 hingga tenggang waktu yang telah ditentukan oleh pihak akademisi
Universitas.
F. Sumber Dana
Adapun sumber
dana pelaksanaan program studi Saya ini adalah :
1. Biaya dari
Orang Tua
2. Membuat surat
Permohonan Dana Bantuan Penyelesaian Studi dan melampirkan kepada Bapak Wakil
Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Tengah.
G. Rincian Dana
Adapun rincian dana dari beberapa persyaratan dan
kebutuhan dalam pelaksanaan penyelesaiaan studi Saya sebangai
mana terlampir sebagai berikut :
|
NO
|
URAIAN
|
SATUAN
|
JUMLAH
|
|
1
|
Biaya SPP Semester VIIII
|
1 x 950.000
|
Rp. 950.000
|
|
2
|
Biaya Penyusunan Proposal Penelitian
|
1 x 500.000
|
Rp. 500.000
|
|
3
|
Biaya Kuliah Kerja Nyata (KKN)
|
1 x 1.500.000
|
Rp. 1.500.000
|
|
4
|
Biaya Ujian Proposal Penelitian
|
1 x 500.000
|
RP. 500.000
|
|
5
|
Biaya Ujuan Hasil
|
1 x 500.000
|
Rp. 500.000
|
|
6
|
Biaya Ujian Skripsi
|
1 x 750.000
|
Rp. 1.000.000
|
|
7
|
Biaya Wisuda
|
1 x 1.000.000
|
Rp. 1.250.000
|
|
TOTAL =
|
Rp.
6.200.000
|
||
H. Penutup
Dimikian Proposal ini Saya buat untuk dijadikan panduan
dan bahan pertimbangan dalam pelaksanaan program studi di Universitas
Tadulako Palu. Semoga upaya dan usaha dalam membantu kerja keras ini
menjadi ibadah disisi Tuhan Yang Maha Esa. Atas bantuan dan
dorongan Bapak Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Tengah Saya ucapkan banyak terima kasih.
PENDEKATAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke
hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kehendak-Nya lah kami masih dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul
“Pendekatan dalam proses pembelajaran” , sebagai tugas mata kuliah Belajar dan
Pembelajaran. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan kritik dan masukan yang membangun terhadap materi dan penyajian
makalah ini.
Makalah ini disusun sebagai sarana
mahasiswa untuk belajar dasar-dasar kependidikan, makalah ini merupakan sarana
untuk mengembangkan opini mahasiswa mengenai Pendekatan dalam proses
pembelajaran.
Kami menyadari pada makalah ini
masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kami senantiasa mengharapkan
masukan atau kritik demi penyempurnaan makalah ini. Akhirnya, semoga makalah
ini bisa turut andil dalam mencerdaskan generasi muda bangsa.
Palu,
18 Oktober 2013
Penulis
DAFTAR
ISI
HALAMAN SAMPUL.......................................................................................
KATA PENGANTAR ..................................................................................
DAFTAR ISI ......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................
1.1 Latar
Belakang .............................................................................................
1.2 Rumusan
Masalah ........................................................................................
1.3 Tujuan
Penulisan ..........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................
2.1 Pengertian
Pendekatan Dalam Pembelajaran.......................................... ....
2.2 Fungsi
Pendekatan Dalam Pembelajaran................................................ ....
2.3 Jenis-jenis
Pendekatan Dalam Pembelajaran ..............................................
2.4 Tipe-tipe
Pendekatan Dalam Pembelajaran ................................................
BAB III PENUTUP ...........................................................................................
3.1 Kesimpulan
..................................................................................................
3.2 Saran
........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di
era globalisasi seperti ini semua aspek kehidupan dituntut untuk terus maju dan
berkembang dengan cepat. Peningkatan kualitas sumber daya manusia di Indonesia
terus diupayakan dan dikembangkan seiring dengan perkembangan jaman yang
semakin global. Peningkatan sumber daya manusia juga berpengaruh terhadap dunia
pendidikan. Pendidikan merupakan ujung tombak dalam pengembangan sumber daya
manusia harus bisa berperan aktif dalam meningkatkan kualitas dan juga
kuantitas. Upaya pengembangan tersebut harus sesuai dengan proses pengajaran
yang tepat agar anak didik dapat merima
didikan dengan baik.
Dewasa
ini, proses belajar mengajar di sekolah baik SD, SMP, maupun SMA masih
menggunakan paradigma lama, yaitu didominasi oleh peran dan kegiatan guru,
dimana guru yang lebih aktif dalam mengajar daripada peserta didiknya. Peserta
didik hanya mendengarkan penjelasan yang guru sampaikan. Peserta didik cendrung
tidak diajak untuk mengetahui dan memahami peristiwa dan konsep mengenai materi
fisika kurrang dikuasai oleh peserta didik dan peserta didik pun lambat dalam
memahami materi pembelajaran fisika
Dalam
kegiatan belajar mengajar sangat diperlukannya interaksi antara guru dan murid
yang memiliki tujuan. Agar tujuan ini dapat tercapai sesuai dengan target dari
guru itu sendiri, maka sangatlah perlu terjadi interaksi positif yang terjadi
antara guru dan murid. Dalam interaksi ini, sangat perlu bagi guru untuk
membuat interaksi antara kedua belah pihak berjalan dengan menyenangkan dan
tidak membosankan. Hal ini selain agar mencapai target dari guru itu sendiri,
siswa juga menjadi menyenangkan dalam kegiatan belajar mengajar, serta lebih
merasa bersahabat dengan guru yang mengajar.
Sehingga
dalam mengajar diperlukan pendekatan
dalam pembelajaran , pendidik harus pandai menggunakan pendekatan secara arif
dan bijaksana. Pandangan guru terhadap anak didik akan menentukan sikap dan
perbuatan. Setiap pendidik tidak selalu memiliki suatu pandangan yang sama
dalam hal mendidik anak didik. Hal ini akan mempengaruhi pendekatan yang
pendidik ambil dalam pengajaran
Pendidik
yang memandang anak didik sebagai pribadi yang berbeda dengan anak didiklainnya,
akan berbeda dengan pendidik yang memandang anak didik sebagai makhluk yang
sama dan tidak ada perbedaan dalam segala hal. Maka adalah penting untuk
meluruskan pandangan yang keliru dalam menilai anak didik. Untuk itu pendidik
perlu menyadari dan memaklumi bahwasanya anak didik itu merupakan individu
dengan segala perbedaannya sehingga
diperlukan beberapa pendekatan dalam
proses belajar mengajar.
B. Rumusan Masalah
Makalah
ini berisi penjelasan mengenai pendekatan dalam pembelajaran. Beberapa permasalahan akan dibahas antara
lain :
1. Pengertian pendekatan dalam pembelajaran
2. Peran pendekatan dalam pembelajaran
3. Jenis-jenis pendekatan dalam pembelajaran
a. Pendekatan individual
b. Pendekatan kelompok
c. Pendekatan bervariasi
d. Pendekatan edukatif
e. Pendekatan keagamaan
f. Pendekatan kebermaknaan
4. Tipe-tipe pendekatan
a. Pendekatan Konsep
b. Pendekatan Lingkungan
c. Pendekatan Inkuiri
d. Pendekatan Proses
e. Pendekatan Heuristik
f. Pendekatan Pembelajaran Cooperatif
g. Pendekatan Interaktif
h. Pendekatan Pemecahan Masalah
i. Pendekatan Sains, Teknologi, dan Masyarakat
j. Pendekatan Terpadu
BAB
II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Pendekatan dalam Pembelajaran
Interaksi
dalam pembelajaran adalah bagaimana cara guru dapat meningkatkan motivasi
belajar dari siswa. Hal ini berkaitan dengan strategi apa yang dipakai oleh
guru, bagaimana guru melakukan pendekatan terhadap siswanya. Dalam sebuah
pembelajaran yang baik guru berperan sebagai pembimbing dan fasilitator. Dalam
peranannya sebagai pembimbing, guru berusaha menghidupkan dan memberikan
motivasi agar terjadi proses interaksi yang kondusif. Guru sebagai fasilitator,
guru berusaha memberikan fasilitas yang baik melalui pendekatan-pendekatan yang
dilakukan.
Proses
interaksi pembelajaran yang mampu meningkatkan hasil belajar pada siswa ialah
bagaimana cara guru melakukan pendekatan yang sesuai dengan karakter
pembelajaran.
Pendekatan
pembelajaran adalah salah satu faktor yang menentukan suksesnya penerapan
strategi pembelajaran. Dikatakan demikian karena pendekatan pembelajaran
merupakan pandangan umum bagi guru terhadap proses pembelajaran. Sehingga
pendekatan pembelajaran harus lebih dahulu ditentukan sebelum memilih strategi
dan metode pembelajaran seperti apa yang akan diterapkan. Wina Sanjaya
(2006:127) dalam bukunya “Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan” mengungkapkan pengertian pendekatan pembelajaran sebagai titik
tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran. Sudut pandang yang
dimaksud di sini adalah bagaimana kita melihat proses pembelajaran atau lebih
menekankan ke pihak mana proses pembelajaran yang dilakukan. Selanjutnya
setelah diketahui sudut pandang yang dianggap pas barulah kita memilih strategi
dan metode paling efektif yang dapat memaksimalkan proses pembelajaran.
Ada 2 pendekatan
pembelajaran yang biasa digunakan dalam pembelajaran, yakni:
1. Pendekatan berpusat pada guru (teacher centred
approaches)
2. Pendekatan berpusat pada siswa (student
centred approaches)
Pendekatan
berpusat pada guru adalah pendekatan pembelajaran yang memusatkan proses
pembelajaran pada kinerja seorang guru. Guru menjadi tokoh yang paling dominan
dalam proses pembelajaran. Strategi yang dapat digunakan dalam pendekatan ini
adalah strategi pembelajaran langsung atau direct instruction. Guru benar-benar
dituntut berperan aktif dalam proses pembelajaran untuk memberikan
pembelajaran.Metode pembelajaran yang paling sering digunakan berkaitan dengan
pendekatan ini adalah metode ceramah atau metode tanya jawab.
Pendekatan
yang kedua adalah pendekatan berpusat pada siswa. Pendekatan ini lebih
memusatkan proses pembelajaran pada kegiatan siswa. Siswa dituntut lebih aktif
dalam proses pembelajaran. Strategi yang dapat digunakan untuk pada pendekatan
ini adalah strategi pembelajaran discovery dan inkuiri
2.
Fungsi Pendekatan dalam Pembelajaran
Fungsi pendekatan bagi
suatu pembelajaran adalah :
1. Sebagai pedoman umum dalam menyusun
langkah-langkah metode pembelajaran yang akan digunakan.
2. Memberikan garis-garis rujukan untuk
perancangan pembelajaran.
3. Menilai hasil-hasil pembelajaran yang telah
dicapai.
4. Mendiaknosis masalah-masalah belajar yang timbul, dan
5. Menilai hasil penelitian dan pengembangan yang
telah dilaksanakan.
3.
Jenis-Jenis Pendekatan dalam Pembelajaran
1.
Pendekatan Individual
Pendekatan
individual merupakan pendekatan langsung dilakukan guru terhadap anak didiknya
untuk memecahkan kasus anak didiknya tersebut. Pendekatan individual mempunyai
arti yang sangat penting bagi kepentingan pengajaran. Pengelolaan kelas sangat
memerlukan pendekatan individual ini. Pemilihan metode tidak bisa begitu saja
mengabaikan kegunaan pendekatan individual, sehingga guru dalam melaksanakan
tugasnya selalu saja melakukan pendekatan individual terhadap anak didik di
kelas. Persoalan kesulitan belajar anak lebih mudah dipecahkan dengan
menggunakan pendekatan individual, walaupun suatu saat pendekatan kelompok
diperlukan.
Pendekatan
individual adalah suatu pendekatan yang melayani perbedaan-perbedaan perorangan
siswa sedemikian rupa, sehingga dengan penerapan pendekatan individual
memungkinkan berkembangnya potensi masing-masing siswa secara optimal. Dasar
pemikiran dari pendekatan individual ini ialah adanya pengakuan terhadap
perbedaan individual masing-masing siswa. Sebagai individu anak mempunyai
kebutuhan dasar baik fisik maupun kebutuan anak untuk diakui sebagai pribadi,
kebutuhan untuk dihargai dan menghargai orang lain, kebutuhan rasa aman, dan
juga sebgai makhluk sosial, anak mempunyai kebutuhan untuk menyesuaikan dengan
lingkungan baik dengan temannya ataupun dengan guru dan orang tuanya.
Pembelajaran
individual merupakan salah satu cara guru untuk membantu siswa membelajarkan
siswa, membantu merencanakan kegiatan belajar siswa sesuai dengan kemampuan dan
daya dukung yang dimiliki siswa. Pendekatan individual akan melibatkan hubungan
yang terbuka antara guru dan siswa, yang bertujuan untuk menimbulkan perasaan
bebas dalam belajar sehingga terjadi hubungan yang harmonis antara guru dengan siswa
dalam belajar. Untuk mencapai hal itu, guru harus melakukan hal berikut ini;
a) mendengarkan
secara simpati dan menanggapi secara positif pikiran anak didik dan membuat
hubungan saling percaya.
b) membantu
anak didik dengan pendekatn verbal dan non-verbal.
c) membantu
anak didik tanpa harus mendominasi atau mengambil alih tugas.
d) menerima
perasaan anak didik sebagaimana adanya atau menerima perbedaannya dengan penuh
perhatian.
e) menanggani
anak didik dengan memberi rasa aman, penuh pengertian, bantuan, dan mungkin
memberi beberapa alternatif pemecahan.
Ciri-ciri
pendekatan individual :
a) Guru melakukan pendekatan secara pribadi
kepada setiap siswa di kelas dan memberikan kesempatan kepada anak didik sebagai
individu untuk akatif, kreatif, dan mandiri dalam belajar.
b) Guru harus peka melihat perbedaan sifat-sifat
dari semua anak didik secara individual.
c) Guru lebih berperan sebagai fasilitator dan
pembimbing di kelas. Para peserta didik dapat lebih terkontrol mengenai,
bagaimana dan apa yang mereka pelajari.
d) Guru harus mampu menyajikan pelajaran yang
menarik di depan kelas. Menarik dalam pengertian mengasyikkan, mudah ditangkap
dan dipahami serta tidak membosankan siswa. Pengajaran individual dilakukan
untuk membantu siswa dalam menuntaskan belajar mereka.
Oleh
karena itu, pendekatan individual dapat mengefektifkan proses belajar mengajar,
interaksi guru dan siswa berjalan dengan baik, dan terjadinya hubungan pribadi
yang menyenangkan antara siswa dan guru. Secara tidak langsung hal yang disebut
diatas merupakan keuntungan dari pengajaran dengan pendekatan individual.
Keuntungan dari pengajaran pendekatan individual yaitu:
a) memungkin
siswa yang lama dapat maju menurut kemampuannya masing-masing secara penuh dan
tepat,
b) mencegah
terjadinya ilusi dalam kemajuan tetapi bersifat nyata melalui diskusi kelompok,
c) mengarahkan
perhatian siswa terhadap hasil belajar perorangan,
d) memusatkan
pengajaran terhadap mata ajaran dan pertumbuhan yang bersifat mendidik, bukan
kepada tuntutan-tuntutan guru,
e) memberi
peluang siswa untuk maju secara optimal dan mengembangkan kemampuan yang
dimilikinya,
f) latihan-latihan
tidak diperlukan bagi anak yang cerdas, karena dapat menimbulkan kebiasaan dan
merasa puas dengan hasil belajar yang ada,
g) menumbuhkan
hubungan pribadi yang menyenangkan siswa dan guru,
h) memberi
kesempatan bagi para siswa yang pandai untuk melatih inisiatif berbuat yang
lebih baik,
i) mengurangi
hambatan dan mencegah eliminasi terhadap para siwa yang tergolong lamban.
Sedangkan
kelemahan pembelajaran pendekatan individual sebagai berikut dapat dilihat
secara umum dan khusus. Kelemahan secara umum:
a) proses pembelajaran relative memakan banyak
waktu sesuai dengan jumlah bahan yang dihadapi dan jumlah peserta didik.
b) Motivasi siswa mungkin sulit dipertahankan
karena perbedaan-perbedaan individual yang dimiliki oleh peserta didik sehingga
dapat membuat beberapa siswa rendah diri/minder dalam pembelajaran.
c) Adanya penggunaan pasangan guru dan siswa
dalam manajemen kelas regular secara perorangan, sehingga terjadi kemungkinan
sebagaian peserta didik tidak dapat dikelola dengan baik.
d) Guru-guru yang sudah terbiasa dengan cara-cara
lama akan mengalami hambatan untuk menyelenggarakan pendekatan ini karena
menuntut kesabaran dan penguasaan materi secara lebih luas dan menyeluruh.
2.
Pendekatan Kelompok
Dalam
kegiatan belajar mengajar terkadang ada juga guru yang menggunakan pendekatan
lain, yakni pendekatan kelompok. Pendekatan kelompok memang suatu waktu
diperlukan dan pelu digunakan untuk membina
dan mengembangkan sikap sosial anak didik. Hal ini disadari bahwa anak
didik adalah sejenis makhluk homo secius, yakni makhluk yang berkecendrungan
untuk hidup bersama.
Dengan
pendekatan kelompok, diharapkan dapat ditumbuh kembangkan rasa sosial yang
tinggi pada diri setiap anak didik. Mereka dibina untuk mengendalikan rasa
egois yang ada dalam diri mereka masing-masing, sehingga terbina sikap
kesetiakawanan sosial dikelas. Tentu saja sikap ini pada hal-hal yang baik
saja. Mereka sadar bahwa hidup ini saling ketergantungan, seperti ekosistem
dalam mata rantai kehidupansemua makhluk hidup di dunia. Tidak ada makhluk
hidup yang terus menerus berdiri sendiri tanpa keterlibatan makhluk lain,
langsung atau tidak langsung, disadari atau tidak, makhluk lain itu ikut ambil
bagian dalam kehidupan makhluk tertentu.
Anak
didik dibiasakan hidup bersama, bekerja sama dalam kelompok, akan menyadari
bahwa dirinya ada kekurangan dan kelebihan. Yang mempunyai kelebihan dengan ikhlas
mau membantu mereka yang memponyai kekurangan. Sebaliknya, mereka yang
mempunyai kekurangan dengan rela hati mau belajar dari mereka yang mempunyai
kelebihan. Tanpa ada rasa minder. Persaingan yang positif pun terjadi dikelas
dalam rangka untuk mencapai prestasi belajr yang optimal. Inilah yang
diharapkan, yakni anak didik yang aktif, kreatif, dan mandiri.
Ketika
guru akan menggunakan pendekatan kelompok, maka guru harus sudah
mempertimbangkan bahwa hal itu tidak bertentangan dengan tujuan, fasilitas belajar
pendukung, metode yang akan dipakai sudah dikuasai, dan bahan yang akn
diberikan kepada anak didik memang cocok didekati dengan pendekatan kelompok.
Karena itu, pendekatan kelompok tidak bisa dilakukan secara sembarangan, tetapi
harus mempertimbangkan hah-hal yang ikut mempengaruhi penggunaannya.
Dalam
pengolahan kelas, terutama yang berhubungan dengan penempatan anak didik,
pendekatan kelompok sangat diperlukan . Perbedaan individual anak didik, pada
aspek biologis, intelektual, dan psikologis dijadikan sebagai pijakan dalam
melakukan pendekatan kelompok.
3.
Pendekatan Bervariasi
Ketika
guru dihadapkan kepada permasalahan anak didik yang bermasalah, maka guru akan
berhadapan dengan permasalahan yang bervariasi. Setiap masalah yang dihadapi
oleh anak didik tidak selalu sama, terkadang ada perbedaan.
Dalam
belajar, anak didik mempunyai motivasi yang berbeda. Pada satu sisi anak didik
mempunyai motivasi yang rendah, tetapi pada saat lain anak didik mempunyai
motivasi yang tinggi. Anak didik yang satu bergairah belajar, anak didik yang
lain kurang bergairah belajar. Sementara sebagian besar anak belajar, satu atau
dua orang anak tidak ikut belajar. Mereka duduk dan berbicara
(berbincang-bincang) satu sama lain tentang hal-hal lain yang terlepas dari masalah
pelajaran.
Dalam
mengajar, guru yang hanya menggunakan satu metode biasanya sukar menciptakan
suasana kelas yang kondusif dalam waktu yang relatif lama. Bila terjadi
perubahan suasana kelas, sulit menormalkannya kembali. Ini sebagai ada tandanya
gangguan dalam proses belajar mengajar. Akibatnya, jalannya pelajaran menjadi
kurang efektif, efisiensi, dan efektivitas pencapaian tujuan pun jadi
terganggu. Disebabkan anak didik kurang mampu berkonsentrasi.metode yang hanya
satu-satunya dipergunakan tidak dapat diperankan, karena memang gangguan itu
terpangkal dari kelemahan metode tersebut. Karena itu, dalam mengajar
kebanyakan guru menggunakan beberapa metode dan jarang sekali menggunakan satu
metode.
Permasalahan
yang dihadapi oleh setiap anak didik bervariasi, maka pendekatan yang digunakan
pun akan lebih tepat dengan pendekatan bervariasi pula. Pendekatan bervariasi
bertolak dari konsepsi bahwa permasalahan yang dihadapi oleh setiap anak didik
dalam belajar bermacam-macam. Kasus yang biasanya muncul dalam penagajaran
dengan berbagai motif, sehingga diperlukan variasi teknik pemecahan untuk
setiap kasus. Maka kiranya pendekatan bervariasi ini sebagai alat yang dapat
guru gunakan untukkepentingan pengajaran.
4.
Pendekatan Edukatif
Apapun
yang guru lakukan dalam pendidikan dan pengajaran dengan tujuan untuk mendidik,
bukan karena motif-motif lain, seperti karena dendam, karena gengsi, karena
ingin ditakuti dan sebagainya.
Anak
didik yang telah melakukan kesalahan, yakni membuat keributan didalam kelas
ketika guru sedang memberikanpelajaran, misalnya, tidak tepat diberi sanksi
hokum dengan cara memukul badannya sehingga luka atau cidera. Hal ini adalah
sanksi hukum yang tidak bernilai pendidikan. Guru telah melakukan sanksi hukum yang
salah. Guru telah menggunakan teori power, yakni teori kekuasaan untuk
menundukkan orang lain. Dalam pendidikan, guru akan kurang arif dan bijaksana
bila menggunakan kekuasaan. Karena hal itu bisa merugikan pertumbuhan dan
perkembangan kepribadian anak didik. Pendekatan yang benar bagi guru adalah
dengan melakukan pendekatan edukatif. Setiap tindakan dan perbuatan yang
dilakukan guru harus bernilai pendidikan dengan tujuan untuk mendidik anak
didik agar agar menghargai norma hukum, norma susila, norma sosial dan norma
agama.
Cukup
banyak sikap dan perbuatan yang harus guru lakukan untuk menanamkan nilai-nilai
kebaikan kepada anak didik. Salah satu contohnya, misalnya, ketika lonceng
tanda masuk kelas telah berbunyi, anak-anak jangan dibiarkan masuk dulu, tetapi
suruhlah mereka berbaris di depan pintu masuk dan perintahkanlah ketua kelas
untuk mengatur barisan. Semua anak perempuan berbaris dalam kelompok
sejenisnya. Demikian juga semua anak laki-laki, berbaris dalam kelompok
sejenisnya. Jadi, berisan dibentuk menjadi dua dengan pandangan terarah kepintu
masuk. Di sisi pintu masuk guru berdiri sambil mengontrol bagaimana anak-anak
berbarisdi depan pintu masuk kelas. Semua anak di persilahkan masuk oleh ketua
kelas. Mereka pun satu persatu masuk kelas, mereka satu persatu menyalami guru.
Semua anak-anak masuk dan pelajaran pun dimulai.
Contoh
diatas menggambarkan pendekatan edukatif yang di lakukan telah oleh guru dengan
menyuruh anak didik berbaris di depan pintu masuk kelas. Guru telah meletakkan
tujuan untuk membina watak anak didik dengan pendidikan akhlak yang mulia.
Kasus
yang terjadi di sekolah biasanya tidak hanya satu, tetapi bermacam-macam jenis
dan tigkat kesukarannya. Hal ini menghendaki pendekatan yang tepat. Berbagai
kasus yang terjadi selain dapat didekati dengan pendekatan individual,
pendekatan kelompok, dan juga pendekatan kelompok. Namun yang penting untuk di
ingat adalah bahwa pendekatan individual harus bedampingan dengan pendekatan
edukatif. Pendekatan kelompok harus berdampingan dengan pendekatan edukatif,
dan pendekatan bervariasi harus berdampingan dengan pendekatan edukatif. Dengan
demikian, semua pendekatan yang dilakukan oleh guru harus bernilai edukatif,
dengan tujuan mendidik.
5.
Pendekatan Keagamaan
Pendidikan
dan pelajaran disekolah tidak hanya memberikan satu atau dua macam mata
pelajaran, tetapi terdiri dari banyak mata pelajaran. Dalam prateknya tidak
hanya digunakan satu, tetapi bisa juga penggabungan dua atau lebih pendekatan.
Dengan
penerapan prinsip-prinsip mengajar seperti prinsip korelasi dan sosialisasi,
guru dapat menyisipkan pesan-pesan keagamaan untuk semua mata pelajaran.
Khususnya untuk mata pelajaran umum sangat penting dengan pendekatan keagamaan.
Hal ini dimaksudkan agar nilai budaya ini tidak sekuler, tetapi menyatu dengan
nilai agama. Tentu sajaguru harus menguasai ajaran-ajaran agama yang sesuai
dengan mata pelajaran yang dipegang. Mata pelajaran biologi, misalnya, bukan
terpisah dari masalah agama,tetapi ada hubunganya. Persoalan nya sekarng
terletak mau atau tidaknya guru mata pelajaran tersebut.
Pendekatan
agama dapat membantu guru untuk memperkecil kerdilnya jiwa agama didalam diri
siswa, agar nilai-nilai agamanya tidak dicemoohkan dan dilecehkan, tetapi
diyakini, dipahami,dihayati dan diamalkan secara hayat siswa dikandung badan.
6.
Pendekatan Kebermaknaan
Bahasa
adalah alat untuk menyampaikan dan memahami gagasan pikiran, pendapat, dan
perasaan, secara lisan atau tulisan. Bahasa merupakan alat untuk mengungkapkan
makna yang diwujudkan melalui struktur (tata bahasa dan kosa kata). Dengan
demikian struktur berperan sebagai alat pengungkapan makna (gagasan, pikiran,
pendapat dan perasaan). Jadi pendekatan kebermaknaan adalah pendekatan yang
memasukkan unsur-unsur terpenting yaitu pada bahasa dan makna. Misalnya
pendekatan dalam rangka penguasaan bahasa Inggris.
Bahasa
Inggris adalah bahasa asing yang pertama di indonesia yang dianggap penting
untuk tujuan penyerapan dan pengembangan ilmu pengetahuan. Kegagalan penguasaan
bahasa inggris oleh siswa salah satu sebabnya kurang tepatnya pendekatan yang
digunakan oleh guru selain faktor lain seperti faktor sejarah, fasilitas, dan
lingkungan serta kompetensi guru itu sendiri. Karenanya perlu dipecahkan. Salah
satu alternatif ke arah pemecahan masalah tersebut diajukanlah pendekatan baru,
yaitu pendekatan kebermaknaan. Ada beberapa konsep penting yang
menyadari pendekatan ini sebagai berikut :
•
Bahasa merupakan alat untuk
mengungkapkan makna yang diwujudkan melalui struktur ( tata bahasa dan kosa
kata).
•
Makna ditentukan oleh lingkup kebahasaan
maupun lingkup situasi yang merupakan konsep dasar dalam pendekatan
kebermaknaan pengajaran bahasa yang natural.
•
Makna dapat diwujudkan melalui kalimat
yang berbeda, baik secara lisan maupun tertulis. Suatu kalimat dapat mempunyai
makna yang berbeda tergantung pada situasi saat kalimat digunakan.
•
Belajar bahasa asing adalah belajar
berkomunikasi melalui bahasa tersebut, sebagai bahasa sasaran, baik secara
lisan maupun tertulis. Belajar berkomunikasi ini perlu didukung oleh pembelajaran
unsur-unsur bahasa sasaran.
•
Motivasi belajar siswa merupakan faktor
utama yang menentukan keberhasilan belajarnya. Kadar motivasi ini banyak
ditentukan oleh kadar kebermaknaan bahan peljaran dan kegiatan pembelajaran
siswa yang bersangkutan.
•
Bahan pelajaran dan kegiatan
pembelajaran menjadi lebih penting bermakna bagi siswa jika berhubungan dengan
kebutuhan siswa yang berkaitan dengan pengalaman, minat, tata nilai, dan masa
depannya.
•
Dalam proses belajar mengajar siswa
merupakan subjek utama, tidak hanya sebagai objek belaka. Karena itu, ciri-ciri
dan kebutuhan mereka harus dipertimbangkan dalam segala keputusan yang
berkaitan dengan pengajaran.
•
Dalam proses belajar mengajar guru
berperan sebagai fasilitator yang membantu siswa mengembangkan ketrampilan
berbahasanya.
4.
Tipe-tipe pendekatan
1.
Pendekatan Konsep
Pendekatan konsep adalah pendekatan
pembelajaran yang secara langsung menyajikan konsep tanpa memberikan kesempatan
kepada siswa untuk menghayati bagaimana konsep itu diperoleh. (Syaipul sagala,
2007). Konsep diperoleh dari fakta, peristiwa, pengalaman, melalui generalisasi
dan berfikir abstrak.
Langkah-langkah
dalam menggunakan pendekatan konsep
1. Siswa dibimbing memahami suatu bahasan dengan
memahami konsep-konsep yang terkandung didalamnya.
2. Dalam proses pembelajaran tersebut penguasaan
konsep dan subkonsep yang menjadi sasaran utama pembelajaran.
Kelebihan:
1.
Fokus pada penguasaan konsep dan subkonsep
2.
Siswa dibimbing untuk memahami konsep dengan beberapa metode
Kelemahan:
1. Pendekatan ini kurang memperhatikan aspek
student centre.
2. Guru terlalu dominan dan siswa tidak dibimbing
untuk memahami konsep.
2.
Pendekatan Lingkungan
Penggunaan pendekatan lingkungan
berarti mengaitkan lingkungan dalam suatu proses belajar mengajar.
Langkah-langkah
dalam menggunakan pendekatan lingkungan:
1. Guru
menjelaskan materi sambil memberikan contoh permasalahan yang dekat dengan lingkungan.
Kelebihan:
1. Lingkungan digunakan sebagai sumber belajar.
2. Untuk memahami materi yang erat kaitannya
dengan kehidupan sehari-hari sering digunakan pendekatan lingkungan
3.
Pendekatan Inkuiri
Melakukan pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan inkuiri berarti membelajarkan siswa untuk mengendalikan
situasi yang dihadapi ketika berhubungan dengan dunia fisik, yaitu dengan
menggunakan teknik yang digunakan oleh para ahli penelitian (Dettrick, G.W.
2001).
Langkah-langkah
dalam menggunakan pendekatan Inkuiri:
Guru merencanakan situasi
sedemikian rupa sehingga siswa didorong untuk menggunakan prosedur yang
digunakan para ahli penelitian untuk mengenal masalah, mengajukan pertanyaan,
mengemukakan langkah-langkah penelitian, memberikan pemaparan yang ajeg,
membuat ramalan, dan penjelasan yang menunjang pengalaman.
Kelebihan:
Membelajarkan
siswa untuk mengendalikan situasi yang dihadapi ketika berhubungan dengan dunia
fisik yaitu dengan menggunakan teknik yang digunakan oleh para tim ahli.
Kelemahan:
Kurang menguasai teknik yang digunakan oleh para ahli peneliti.
Pendekatan Inkuiri dibedakan menjadi inkuiri
terpimpin dan inkuiri bebas atau terbuka. Perbedaan keduanya terletak pada
siapa yang mengjukan pertanyaan dan apa tujuan dari kegiatannya.
4.
Pendekatan Proses
Pendekatan
proses adalah suatu pendekatan pengajaran memberikan kesempatan kepada siswa
untuk ikut menghayati proses penemuan atau penyusunan suatu konsep sebagai
suatu keterampilan proses.
Langkah-langkah
dalam menggunakan Pendekatan Proses:
1. Penalaran yang bermula dari umum kekeadaan
khusus sebagai pendekatan pengajaran yang bermula dengan menyajukan aturan
prinsip umum diikuti dengan contoh-contoh atau penerapan penerapan aturan
prinsip umum ke dalam keadaan khusus.
2. Mengembangkan kemampuan siswa dalam
keterampilan proses atau langkah-langkah ilmiah seperti melakukan pengamatan,
menafsirkan data, dan mengkomunikasikan hasil pengamatan.
Kelebihan:
1. Siswa lebih memahami materi yang telah
disampaikan oleh guru.
2. Siswa memiliki keterampilan dalam melakukan
pengamatan, penafsiran data, dan mengkomunikasikan hasil pengamatan.
Kelemahan:
Bagi
siswa yang pasif, pendekatan ini kurang efektif sebab menuntut
keterlibatanlangsung siswa dalam kegiatan belajar.
5.
Pendekatan Heuristik
Kata heuristik berasal dari bahasa
yunani yaitu “heuristik”yang berarti saya menemukan. Menurut Rusyan (1993-114).
Heuristik semacam fakta psikologis yang muncul sebagai kodrat manusia yang
memiliki nafsu untuk menyelidiki sejak bayi. Metode Heuristik ini dipopulerkan
oleh profesor Amstrong pada abad ke 19 . Menurut metode ini peserta didik
sendiri yang harus menemukan fakta ilmu pengetahuan.
Langkah-langkah
dalam menggunakan Pendekatan Heuristik:
1. Siswa diberi kesempatan untuk menemukan
sendiri fakta dan konsep tentang fenomena ilmiah
2. Siswa akan melakukan kegiatan yang secara
langsung berhubungan dengan hal yang ditemukan.
Kelebihan:
1. Siswa merasakan pembelajaran itu bermakna.
2. Siswa merespon hal-hal baru
3. Siswa bersemangat untuk melakukan eksperimen
dn berbagai penelitian.
Kelemahan:
1. Siswa yang kurang aktif akan sulit untuk
mengikuti pembelajaran
2. Siswa akan merasa kebenaran tentang sesuatu
yang baru ditemukannya belum pasti.
3. Siswa bersifat individual, karena siswa
cenderung melakukan segala sesuatunya sendiri.
6.
Pendekatan Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)
Pembelajaran kooperatif, merupakan
suatu pendekatan pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam
kelompok-kelompok secara kolaboratif yang anggota terdiri dari 4-6 orang dengan
struktur kelompok heterogen (Slavin: 1995).
Langkah-langkah
dalam menggunakan Pendekatan Kooperatif:
1. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok, dimana
satu kelompok terdiri dari 4-6 orang dengan struktur kelompok heterogen.
2. Guru hanya memberikan materi kepada siswa,
sehingga siswa dapat mendiskusikan materi tersebut bersama kelompoknya.
Kelebihan:
1. Belajar kooperatif menekankan pada kerja
kelompok (siswa belajar bersama, saling membantu).
2. Kerja kelompok membuat siswa semangat untuk
belajar aktif untuk saling menampilkan diri atau berperan di antara teman-teman
sebaya.
3. Siswa lebih cepat memahami materi, karena
siswa terlibat langsung dalam materi.
Kelemahan
: Siswa yang tidak aktif merasa terkucilkan saat belajar bersama kelompok.
7.
Pendekatan Interaktif
Dikenal juga sebagai pendekatan
pertanyaan anak, memberi kesempatan pada siswa untuk mengajukan pertanyaan
untuk kemudian melakukan penyelidikan yang berkaitan dengan pertanyaan yang
mereka ajukan.
Langkah-langkah
dalam menggunakan pendekatan interaktif:
1. Memberikan kesempatan pada siswa untuk
mengajukan pertanyaan
2. Guru perlu mengumpulkan, memilih, dan mengubah
pertanyaan tersebut menjadi suatu kegiatan yang spesifik.
3. Melakukan penyelidikan yang berkaitan dengan
pertanyaan yang mereka ajukan.
Kelebihan:
1. Siswa ikut berpatisipasi aktif dalam kegiatan
pembelajaran
2. Menumbuhkan kepercayaan diri siswa untuk
mengajukan pertanyaan.
Kelemahan:
Tidak
semua pertanyaan siswa yang digunakan untuk penyelidikan.
8.
Pendekatan Pemecahan Masalah
Pendekatan pemecahan masalah
berangkat dari masalah yang harus dipecahkan melalui praktikum atau pengamatan.
Dalam pendekatan pemecahan masalah ini ada dua versi. Versi yang pertama siswa
dapat saja menerima saran tentang prosedur yang digunakan, cara mengumpulkan
data, menyusun data, dan menyusun serangkaian pertanyaan yang mengarah ke
pemecahan masalah. Dalam versi kedua, hanya masalah yang dimunculkan, siswa
yang merancang pemecahannya sendiri. Guru berperan hanya dalam menyediakan
bahan dan membantu memberi pentunjuk.
Langkah-langkah
dalam menggunakan pendekatan pemecahan masalah:
1. Guru
memberikan kesempatan pada siswa untuk dapat memecahkan permasalahanmelalui praktikum atau pengamatan.
Kelebihan:
Siswa
dituntut untuk dapat merancang pemecahan masalah sendiri
Kelemahan:
Guru
berperan hanya dalam menyediakan bahan dan membantu memberi petunjuk.
9.
Pendekatan Sains Teknologi dan Masyarakat (STM)
Dalam rangka mewujudkan sekolah
sebagai bagian dari masyarakat telah dikembangkan bahan kajian pengajaran sains
dalam bentuk Sains, Teknologi, dan Masyarakat (S-T-M) (Depdikbud, 1992). STM
ini merupakan peng-Indonesiaan dari Science, Technlogy and Society. Dalam
pengajaran sains siswa tidak hanya mempelajari konsep-konsep sains, tetapi juga
diperkenalkan pada aspek teknologi, dan bagaimana teknologi itu berperan di
masyarakat (Depdikbud, 1992).
Langkah-langkah
menggunakan Pendekatan Sains Teknologi dan Masyarakat:
Guru
mengembangkan bahan kajian pengajaran sains dalam bentuk Sains, Teknologi, dan
Masyarakat
Kelebihan:
1. siswa tidak hanya mempelajari konsep-konsep
sains, tetapi juga diperkenalkan pada aspek teknologi, dan bagaimana teknologi
itu berperan di masyarakat
2. Siswa akan lebih lama mengingat informasi yang
diterima.
Kelemahan:
1. Pemecahan masalah dalam pendekatan STM ini
lebih ditekankan pada masalah yang ditemukan sehari – hari, yang dalam
pemecahannya menggunakan langkah – langkah ilmiah
2. Guru dianggap sebagai fasilitator
10.
Pendekatan Terpadu (Integrated Approach)
Pendekatan ini merupakan pendekatan
yang intinya memadukan dua unsur atau lebih dalam suatu kegiatan pembelajaran.
Unsur pembelajaran yang dipadukan dapat berupa konsep dengan proses, konsep
dari satu mata pelajaran dengan konsep mata pelajaran lain, atau dapat juga
berupa penggabungan suatu metode dengan metode lain.
Langkah-langkah
menggunakan pendekatan terpadu:
1. Guru memadukan dua unsur atau lebih dalam
suatu kegiatan pembelajaran.
2. Pemaduan dilakukan dengan menekankan pada
prinsip keterkaitan antar satu unsur dengan unsur lain.
Kelebihan:
1. Meningkatan wawasan karena satu pembelajaran
melibatkan lebih dari satu cara pandang.
2. Pendekatan terpadu dapat diimplementasikan
dalam berbagai model pembelajaran.
Kelemahan:
Siswa yang pasif akan sulit memahami pembelajaran.
11. Pendekatan Induktif
Pendekatan
ini pertama dikemukakan oleh filosof Inggris Prancis Bacon (1561) yang
menghendaki agar penarikan kesimpulan di dasarkan dari fakta yang konkrit
sebanyak mungkin.
Menurut
purwanto dalam Segala (2006:77) tepat atau tidaknya kesimpulan atau cara
berpikir yang diambil secara induktif bergantung pada representatif atau sampel
yang diambil mewakili fenomena keseluruhan.
Langkah-langkah
menggunakan Pendekatan Induktif:
1. Guru
mengajak siswa agar dapat menarik kesimpulan bedasarkan fakta konkrit yang
berkaitan dengan materi yang telah diajarkan.
Kelebihan:
Siswa
dapat menarik kesimpulan bedasarkan fakta konkrit sebanyak mungkin.
Kelemahan:
Tepat
atau tidaknya kesimpulan atau cara berpikir yang diambil secara induktif
bergantung pada representatif atau sampel yang diambil mewakili fenomena
keseluruhan.
12.
Pendekatan Pembelajaran Berbasis Kompetensi
Fokus pelaksanaan pembelajaran ini
antara lain: (1). Kegiatan pembelajaran adalah penguasaan kompetensi oleh
peserta; (2). Proses pembelajaran harus memiliki kesepadanan dengan kondisi
dimana kompetensi tersebut akan digunakan; (3) Aktivitas pembelajaran bersifat
perseorangan, antara satu peserta dengan peserta lain tidak ada ketergantungan;
(4). Harus tersedia program pengayaan (enrichment) bagi peserta yang lebih
cepat dan program perbaikan (remedial) bagi peserta yang lebih lamban.
Langkah-langkah
menggunakan Pendekatan Pembelajaran Berbasis Kompetensi:
1. Dalam kegiatan pembelajaran, guru harus
memperhatikan penguasaan kompetensi oleh siwa.
2. Guru harus menyesuaikan proses pembelajaran
dengan kondisi dimana kompetensi tersebut akan digunakan
3. Guru menyedikan program pengayaan (enrichment)
bagi peserta yang lebih cepat dan program perbaikan (remedial) bagi peserta
yang lebih lamban.
Kelebihan:
1. Kegiatan pembelajaran lebih difokuskan pada
penguasaan kompetensi oleh peserta.
2. Tersedia program pengayaan dan perbaikan.
Kelemahan:
Aktivitas pembelajaran bersifat perseorangan, antara satu siswa dengan siswa
lain tidak ada ketergantungan.
13. Pendekatan Pembelajaran Manajemen Kelas
Menurut Parkay dalam Oemar Hamalik
(2006) pendekatan manajemen kelas dapat diartikan sebagai upaya untuk mengatur
situasi kelas untuk menjamin terciptanya iklim yang dapat mendukung aktivitas pembelajaran
bagi seluruh siswa.
Langkah-langkah
menggunakan pendekatan manajemen kelas:
1. Guru mengontrol situasi belajar siswa
2. Mengarahkan kegiatan belajar bagi siswa
3. Menjembatani perbedaan perbedaan belajar
siswa.
Kelebihan:
Terciptanya iklim yang dapat mendukung aktivitas pembelajaran bagi seluruh
siswa.
Kelemahan:
Siswa tidak bisa belajar mandiri sebab telah terbiasa dikontrol dan diarahkan
oleh guru dalam kegiatan pembelajaran.
14. Pendekatan Pembelajaran Berdasarkan
Perbedaan Individual
Pembelajaran di mana
komponen-komponen dalam sistem pembelajaran disesuaikan dengan perbedaan
individual, baik perbedaan individual secara vertikal maupun perbedaan individual
secara horisontal, siswa bebas belajar sesuai dengan karakteristiknya, bakat,
dan minat nya.
Langkah-langkah
menggunakan Pendekatan Pembelajaran Berdasarkan Perbedaan Individual:
1. Menyesuaikan
sistem pembelajaran dengan perbedaan individual siswa.
Kelebihan:
Siswa bebas belajar sesuai dengan
karakteristik, bakat, dan minatnya.
Kelemahan:
Guru kesulitan dalam menyesuaikan sistem
pembelajaran dengan perbedaan individual sebab siswa memiliki karakter yang
bervariasi.
15. Pendekatan konstruktivis
Teori belajar konstruktivis
beranjak dari psikologi perkembangan intelektual Piaget yang memandang belajar
sebagai proses pengaturan sendiri (self regulation)yang dilakukan seseorang
dalam mengatasi konflik kognitif. Konflik kognitif timbul pada saat terjadi
ketidak selarasan (disequilibrasi) antara informasi yang di terima siswa karena
struktur kognitif yang telah dimilikinya. Adapun pengaturan sendiri adalah
proses internal unuk mencapai ekquilibrasi atau keselarasan yang dilakukan
melaui dwi fungsi yaitu organisasi dan adaptasi.
Langkah-langkah
menggunakan Pendekatan konstruktivis:
1. Guru mengajak siswa agar dapat membina konsep
sendiri atas materi yang telah diajarkan.
2. Menghubung kaitkan perkara yang dipelajari
dengan pengetahuan yang ada pada siswa.
Kelebihan:
Pembelajaran menjadi bermakna sebab siswa dapat membina konsep sendiri atas
materi yang telah diajarkan.
Kelemahan:
kesulitan dalam membina konsep sendiri, jika siswa kurang paham terhadap materi
yang telah diajarkan.
16. Pendekatan Pembelajaran Jarak Jauh
Menurut Jollife et. al.(2001: 32),
secara tradisional pembelajaran jarak jauh adalah merupakan pembelajaran di
mana secara geografis siswa (pembelajar) berada jauh dari fasilitator (guru)
dan bekerja atau belajar secara mandiri melalui serangkaian bahan-bahan
pembelajaran.Dukungan yang diberikan kepada siswa adalah dalam bentuk bantuan
atau tutorial ketika mereka menemukan kesulitan dalam pembelajaran. Namun
dewasa ini, konsep pembelajaran jarak jauh telah berkembang luas.
Langkah-langkah
menggunakan Pendekatan Pembelajaran Jarak Jauh:
1. Guru memberikan bahan-bahan pembelajaran pada
siswa secara tidak langsung, misalnya melalui email.
2. Dukungan yang diberikan kepada siswa adalah
dalam bentuk bantuan atau tutorial ketika mereka menemukan kesulitan dalam
pembelajaran.
Kelebihan:
Pemakaian waktu lebih efisien, karena siswa dapat mengerjakan tugas dimanapun
ia berada
17.
Pendekatan Deduktif
Pendekatan
deduktif (deductive approach) adalah pendekatan yang menggunakan logika untuk
menarik satu atau lebih kesimpulan (conclusion) berdasarkan seperangkat premis
yang diberikan. Dalam sistem deduktif yang kompleks, peneliti dapat menarik
lebih dari satu kesimpulan. Metode deduktif sering digambarkan sebagai
pengambilan kesimpulan dari sesuatu yang umum ke sesuatu yang khusus.
Pendekatan
deduktif merupakan proses penalaran yang bermula dari keadaan umum ke keadaan
khusus, sebagai pendekatan pengajaran yang bermula dengan menyajikan aturan,
prinsip umum dan diikuti dengan contoh-contoh khusus atau penerapan aturan,
prinsip umum ke dalam keadaan khusus.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendekatan
pembelajaran dapat berarti titik tolak atau sudut pandang terhadap proses
pembelajaran atau merupakan gambaran pola umum perbuatan guru dan peserta didik
di dalam perwujudan kegiatan pembelajaran, yang berusaha meningkatkan
kemampuan-kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa dalam pengolahan
pesan sehingga tercapai sasaran belajar.
Jenis-jenis pendekatan dalam
pembelajaran
a. Pendekatan individual
b. Pendekatan kelompok
c. Pendekatan bervariasi
d. Pendekatan edukatif
e. Pendekatan keagamaan
f. Pendekatan kebermaknaan
Tipe-tipe pendekatan
pembelajaran:
a. Pendekatan Pembelajaran Kontekstual
b. Pendekatan Pembelajaran Konstruktivisme
c. Pendekatan Pembelajaran Deduktif
d. Pendekatan Pembelajaran Induktif
e. Pendekatan Pembelajaran Proses
f. Pendekatan Pembelajaran Konsep
g. Pendekatan Pembelajaran Sains, Teknologi
dan Masyarakat
B. Saran
Dari bermacam-macamnya pendekatan dalam
proses belajar mengajar, diharapkan pendidik mampu memaksimalkan dan
mempraktekkan pendekatan itu untuk mengatasi semua permasalahan yang muncul
dalam upayanya membentuk kepribadian
anak didik sehingga nantinya memperoleh hasil yang memuaskan dan mampu
menciptakan generasi bangsa yang berkualitas.
Langganan:
Komentar (Atom)
